- Sanya aku tidak akan menyekutukan Allah, aku tidak akan percaya pada takhayul,khurafat, dan tidaklah aku akan berbuat bid’ah dalam syara.
- Sanya aku akan mentaati hukum Allah dan Rasul-Nya, sedaya upayaku kujalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, sedaya upayaku kujauhi larangan Allah dan Rasul-Nya.
- Sanya hanya kupergunakan ilmu ini pada jalan haq, dan semoga terumpang barahlah aku apakala ilmu ini kupergunakan pada jalan bathil atau aku mengkhianati amanat sehingga ilmu ini jatuh di luar haq.
- Sanya aku berusaha amar ma’ruf nahi munkar.
- Sanya aku akan mentaati segala peraturan lanah sepanjang peraturan itu tiada menyimpang dari hukum Allah dan Rasul-Nya.
- Sanya aku tidak akan tekebur, pongah dan congkak.
- Tidaklah aku akan terpancing, terhasut lawan, lalu tidaklah aku akan mengikuti jalan kekafiran.
- Aku akan teliti bertindak dan tekun mencahari ilmu.
- Aku berdaya upaya bersahabat dengan siapapun di dalam batas-batas hukum syar'i.
- Aku tidak akan menganut dan berasas ashabiyah.
- Aku tidak akan mempergunakan lambang-lambang, upacara-upacara, penghormatan yang menyalahi syara
Namanya Muiz
" Liku-Liku Perjalalan Sang Perantau "
Senin, 06 September 2010
Janji Thifan
Keluarga Thifan
Tentang khazanah per-thifanan kita di Indonesia bahwa setelah Thifan po khan tidak dipegang oleh Guru besar Ust. A.D. El Marzdedeq (Umar Sidiq) yang dulu pernah menjabat menjadi ketua Persis, Thifan Po Khan kini ada banyak terutama yang dikenal adalah Thifan Po khan yang dikembangkan oleh :
- Ust. Ibtida’in (seragam biru kuning), *logo 1*
- Tsufuk oleh Ust.Habiburrahman (seragam merah hijau) *logo 2*
- PTI (seragam hijau hitam) yang berdiri sekitar tahun 2005. para pengajarnya kebanyakan berdomisili di jakarta, bekasi, dan tasikmalaya seperti Ust.Abu Bakar, Ust.Sarno, Ust.Iwan Pawellangi, Ust.Hasan, Ust.Usep, Ust.Herman, Ust.Bayu dll. sehingga cabang/lanahnya masih sangat terbatas. *logo 3*
Trus apa sih bedanya dengan thifan-thifan yang lain? insyaAlloh tidak ada beda yang prinsipil. Akidahnya sama, Kitab rujukannya juga sama, dan suyukh/narasumbernya sama. perbedaannya cuma seragam, metode latihan,tingkatan, lama latihan, dll.
Seragam PTI: Hijau Tua dengan garis hitam, sabuk: fuen (Putih) fuen lion (hijau muda) dst.

Seragam Tsufuk: Merah dengan corak hijau, sabuk: hijau muda, putih, hitam, dll.

Seragam Thifan Pokhan: Biru bercorak kuning

Metode latihan: Kalo thifan tempo dulu terkenal dengan kerasnya sedangkantsufuk terkenal dengan kecepatannya, nah kalau PTI ini ingin menyeimbangkan antara kecepatan dan kekuatan dalam gerakan, senamnya ditambah dengan senam daht (optional), latihan kekuatan tidak dengan menahan nafas dan mengeraskan tubuh lama-lama, tapi hanya ketika serangan itu mendarat ditubuh.
Tingkatan: dalam PTI berdasarkan warna sabuk (fuen) putih, Fuen Lion, dst. fuendalam PTI mempelajari jurus tangan yaitu: Po, Po Tsan, Pia Po, Po Nyi’r, Po Ung’r (atau kalau di Tsufuk disebut Bab 1), Kaki yaitu Rinzik datusik dll. (atau kalau di tsufuk disebut bab 2) tangan dan kaki seperti kepal luncur (atau disebutbab 3) tangan palang, tangan hampa, langit, bumi, hujan, dan terakhir jurus pendekar namsuit.
Silabus/metode dan manajemen: PTI dan Tsufuk sudah tertata rapi, untuk PTI, bagi mereka yang tekun dalam waktu kurang lebih tiga atau empat tahun dapat menguasai seluruh bahan ajar yang ditetapkan oleh pembimbing, yang apabila lulus ujian, setiap tingkatnya memperoleh Ijazah dan lisensi untuk menebarkan Thifan kepada yang berhak tanpa dibebani kompensasi bayaran kepada lanah pusat
Thifan Po-Khan Tsufuk Syarat beladiri islami
Syarat mutlak sebuah beladiri dikatakan islami adalah
1. Islami dari segi Aqidah
2. Islami dari segi kesehatan
ISLAMI DARI SEGI AQIDAH
hal ini berarti bahwa beladiri tersebut haruslah bebas dari syirik, takhayul, khurafat, bid'ah, tasyabuh dll yang membahayakan aqidah
untuk lebih jelasnya, agar kita terbebas dri segala bentuk perusak aqidah kita, gunakan metode penyelesaian sebagai berikut
1. teliti janji yang diucapkan dalam beladiri
Janji memegang peranan penting dalam beladiri dan akan menjiwai setiap gerak-gerik murid, sebagai muslim tentunya yang kita inginkan adalah jnji yang tidak menyalahi syariat
2. Teliti lambang yang digunakan
apakah lambang yang digunakan dlm beladiri itu menyalahi aqidah atau tidak?
Contoh :
Swastika (aqidah budha), Bintang segi enam yang terdiri atas dua buah segitiga sama kaki (lambang yahudi), dll
3. Teliti cara penghormatannya
Sikap tangan dalam penghormatan,tanpa kita sadari sering melambangkan akidah agama lain. Berikut kutipan arti sikap tangan (MUDRA) dalam kitab weda prikrama susunan G. Pudja terbitan tahun 1972 halaman 57
"Tiap arah dengan nama mudra tersendiri dan tiap mudra melambangkan aspek dewata dengan arti dan tujuan tertentu"
jdi jika kita melakukan suatu sikap penghormatn dengan sikap tangan yang melambangkan dewa tertentu, berarti kita telah menyekutukan Allah secara tidak langsung. Semoga Allah memaafkan ketidak tahuan kita.
4. teliti pernafasan yang digunakan
memahami teknik pernafasan sama pentingnya dengan memahami sikap tangan. Banyak teknik pernafasan yang menggunakan metode pernafasan agama lain yang bagi agama tersebut metode pernafasan itu ada sangkut pautnya dengan ibadah mereka (contoh pernafasan yoga)
5. Teliti cara meningkatkan kemampuan diri
Latihan fisik haruslah benar benar mengerahkan kemampuan fisik kita, jangan sampai kita campuri dengan sesuatu yang akan membuat kita terjebak dalam bid'ah, dan jangan pula terjebak dalam kesyirikan (semisal menggunakan bacaan bacaan tertentu dan upacara tertentu untuk meningkatkan kemampuan)
1. Islami dari segi Aqidah
2. Islami dari segi kesehatan
ISLAMI DARI SEGI AQIDAH
hal ini berarti bahwa beladiri tersebut haruslah bebas dari syirik, takhayul, khurafat, bid'ah, tasyabuh dll yang membahayakan aqidah
untuk lebih jelasnya, agar kita terbebas dri segala bentuk perusak aqidah kita, gunakan metode penyelesaian sebagai berikut
1. teliti janji yang diucapkan dalam beladiri
Janji memegang peranan penting dalam beladiri dan akan menjiwai setiap gerak-gerik murid, sebagai muslim tentunya yang kita inginkan adalah jnji yang tidak menyalahi syariat
2. Teliti lambang yang digunakan
apakah lambang yang digunakan dlm beladiri itu menyalahi aqidah atau tidak?
Contoh :
Swastika (aqidah budha), Bintang segi enam yang terdiri atas dua buah segitiga sama kaki (lambang yahudi), dll
3. Teliti cara penghormatannya
Sikap tangan dalam penghormatan,tanpa kita sadari sering melambangkan akidah agama lain. Berikut kutipan arti sikap tangan (MUDRA) dalam kitab weda prikrama susunan G. Pudja terbitan tahun 1972 halaman 57
"Tiap arah dengan nama mudra tersendiri dan tiap mudra melambangkan aspek dewata dengan arti dan tujuan tertentu"
jdi jika kita melakukan suatu sikap penghormatn dengan sikap tangan yang melambangkan dewa tertentu, berarti kita telah menyekutukan Allah secara tidak langsung. Semoga Allah memaafkan ketidak tahuan kita.
4. teliti pernafasan yang digunakan
memahami teknik pernafasan sama pentingnya dengan memahami sikap tangan. Banyak teknik pernafasan yang menggunakan metode pernafasan agama lain yang bagi agama tersebut metode pernafasan itu ada sangkut pautnya dengan ibadah mereka (contoh pernafasan yoga)
5. Teliti cara meningkatkan kemampuan diri
Latihan fisik haruslah benar benar mengerahkan kemampuan fisik kita, jangan sampai kita campuri dengan sesuatu yang akan membuat kita terjebak dalam bid'ah, dan jangan pula terjebak dalam kesyirikan (semisal menggunakan bacaan bacaan tertentu dan upacara tertentu untuk meningkatkan kemampuan)
6. Teliti cara melakukan gerakan jurus/ gerakan dalam beladiri
Rasulullah SAW melaknat wanita-wanita yang menyerupai (dalam berpakaian dan bersikap) pria, dan juga pria-pria yang menyerupai wanita (HR. Abu Daud)
Rasulullah SAW melaknat wanita-wanita yang menyerupai (dalam berpakaian dan bersikap) pria, dan juga pria-pria yang menyerupai wanita (HR. Abu Daud)
Hasil latihan dalam beladiri akan mempengaruhi fisik dan mental seseorang, jika perempuan mempelajari gerakan yang sebenarnya cocok untuk laki-laki, maka perempuan yang mempelajarinya akan terbawa ke alam laki-laki, tubuhnya akan menjadi kerasberotot bagaikan penarik gerobak, sehingga hal ini akan merusak fitrahnya sebagai perempuan.
Dari cara berpakaian pun laki-laki dan perempuan tidak boleh sama, perempuan harus menggunakan pakaian yang tertutup auratnya namun tidak mempengaruhi gerakannya. Perempuan dan laki-laki tidak dapat berlatih dalam satu tempat yang sama, karena dikhawatirkan akan mengaburkan niat dalam berlatih beladiri
ISLAMI DARI SEGI KESEHATAN
suatu beladiri dikatakan islami dari segi kesehatan apabila beladiri tersebut sesuai dengan fitrah manusia dan tidak mencederai tubuh baik jangka pendek maupun jangka panjang
contoh pelatihan yang salah:
- Cara menendang yang salah, yaitu mengunci sendi lutut sehingga dua
tulang di bawah tempurung lutut beradu dan mengakibatkan luka sendi
- Cara memukul yang salah, yaitu mengunci sendi sikut sehingga melukai tulang
hasta
- Melakukan pemanasan yang tidak tertib / tidak berkaidah
Sejarah....
Thifan adalah nama suatu daerah di Negeri Turkistan Timur, daerah jajahan China yang kemudian diganti namanya menjadi Sin Kiang, yang artinya Negeri Baru (Lihat Turkistan: Negeri Islam Yang Hilang, DR. Najib Kailany). Namun kalau kita simak dalam peta dunia, yang akan kita temukan adalah nama Turfan, daerah otonomi yang termasuk dalam wilayah China Utara.
Turkistan Barat dijajah oleh Rusia yang memasukkannya ke dalam wilayah Uni Sovyet. Sebelum Islam datang ke daerah ini, beberapa suku asli seperti Tayli, Kimak, Doghan, Oirat, Kitan, Mongol, Naiman, dan Kati telah memiliki sejenis ilmu beladiri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang dinamakan "kagrul", yang dipadukan dengan pengaturan napas Kampa.
Dakwah Islam mulai disebarkan di Turkistan kira-kira pada dua abad setelah hijriah, sebagaimana tertulis dalam Kitab Zhodam : "Maka tatkala sampailah dua abad lepas hijrah orang-orang sempadan tanah China arah utara itu masuk Islam. Lalu ilmu pembelaan diri masa mereka memeluk Budha itu dibawanya pula dalam alam Islam, tetapi ditinggalkannya segala upacara yang bersangkut paut dengan kebudhaannya seumpama segala penyembahan, cara bersalam dengan mengatupkan kedua belah tangan, lambang-lambang, dan segala istilah."(ZHODAM, Syiharani, halaman 9).
Menurut M. Rafiq Khan dalam bukunya "Islam di Tiongkok", mengatakan sebagai berikut : "Orang Muslim pertama yang datang di Tiongkok ialah dalam zaman pemerintahan Tai Tsung, kaisar kedua dari dinasti Tang (627-650 Masehi). Jumlah mereka ada empat orang, seorang berkedudukan di Kanton, yang kedua di kota Yang Chow, yang ketiga dan yang keempat berdiam di kota Chuang Chow. Orang yang mula-mula mengajarkan Islam ialah Saad bin Abi Waqqas, yang meletakkan batu-batu pertama mesjid Kanton yang terkenal sekarang sebagai Wai-Shin-Zi, yaitu Mesjid untuk kenang-kenangan kepada Nabi."
Dituliskannya pula bahwa selama Pemerintahan Tai Chong (Kaisar ke-2 dari Dinasti Tsung tahun 960-1279 Masehi) Tiongkok diserbu oleh penguasa Muslim dari Kashgharia, yaitu Baghra Khan beserta pasukannya, lalu menduduki Sin Kiang (Simak : Islam di Tiongkok; M. Rafiq Khan dan Sejarah Da'wah Islam; Thomas W. Arnold).
Hal ini disepakati oleh seorang China ahli sejarah terkenal yang bernama Prof. Chin Yuan menyatakan bahwa orang-orang Islam mengirimkan utusan-utusan mereka ke Tiongkok dalam tahun 651, utusan-utusan itu bertemu dengan Kaisar Tiongkok di Changan (Sianfu), ibukota Tiongkok pada waktu itu. Pada tahun 713 M. perbatasan barat Tiongkok dikuasai oleh seorang jenderal Arab yang terkenal bernama Qutaiba bin Muslim, pada waktu itu ia telah menaklukkan daerah yang luas di Asia Tengah dan namanya sangat ditakuti.
Hal ini disepakati oleh seorang China ahli sejarah terkenal yang bernama Prof. Chin Yuan menyatakan bahwa orang-orang Islam mengirimkan utusan-utusan mereka ke Tiongkok dalam tahun 651, utusan-utusan itu bertemu dengan Kaisar Tiongkok di Changan (Sianfu), ibukota Tiongkok pada waktu itu. Pada tahun 713 M. perbatasan barat Tiongkok dikuasai oleh seorang jenderal Arab yang terkenal bernama Qutaiba bin Muslim, pada waktu itu ia telah menaklukkan daerah yang luas di Asia Tengah dan namanya sangat ditakuti.
Dari uraian di atas dapat dilihat bagaimana hubungan atau interaksi antara dakwah Islam dengan tumbuhnya berbagai macam beladiri di kawasan China, sehingga terjadi pula Islamisasi beladiri. Sesuai dengan bahasa Urwun yang merupakan bahasa asalnya, Thifan Po khan berarti "Kepalan Tangan Bangsawan Thifan". Beladiri ini mempunyai riwayat tersendiri yang khas sebagaimana diceritakan dalam kitab yang bernama Zhodam.
Pada awalnya ada sejenis cara pembelaan diri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang disebut Kagrul, bercampur Kumfu China Purba. Tersebutlah seorang pendeta Budha bernama Ponitorm/Tamo Sozhu/Tatmo/Darma Taishi yang berasal dari Hindustan, ia mengembara ke China untuk menyebarkan ajarannya.
Dalam pengembaraannya sampailah ia ke kawasan Liang yang diperintah oleh Raja Wu, karena terkena fitnah ia melarikan diri dan sampai di Bukit Kao, di sana ia merenung selama 9 tahun. Menyadari murid-muridnya sering mendapat gangguan, baik dari binatang buas, manusia, atau penyakit yang mengakibatkan kurang lancarnya misi penyebaran agama Budha, maka ia pun menyusun suatu rangkaian gerak pembelaan diri seperti tersebut di atas.
Pada awalnya ada sejenis cara pembelaan diri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang disebut Kagrul, bercampur Kumfu China Purba. Tersebutlah seorang pendeta Budha bernama Ponitorm/Tamo Sozhu/Tatmo/Darma Taishi yang berasal dari Hindustan, ia mengembara ke China untuk menyebarkan ajarannya.
Dalam pengembaraannya sampailah ia ke kawasan Liang yang diperintah oleh Raja Wu, karena terkena fitnah ia melarikan diri dan sampai di Bukit Kao, di sana ia merenung selama 9 tahun. Menyadari murid-muridnya sering mendapat gangguan, baik dari binatang buas, manusia, atau penyakit yang mengakibatkan kurang lancarnya misi penyebaran agama Budha, maka ia pun menyusun suatu rangkaian gerak pembelaan diri seperti tersebut di atas.
Campuran Kumfu China Purba dengan Kampahana Tinju Hindustan yang diatur dengan jalan pernapasan Yoga Dahtayana membentuk Shourim Kumfu/Shaolin Kungfu di wihara-wihara. Pengkajian beladiri ini disusun dalam Kitab I Zen Zang serta ilmu batinnya dalam Kitab Hzen Souzen. Sampai di sini ada kesamaan sejarah dengan beladiri lain seperti Shorinji Kempo, Karate, dan lain-lain, yang masih satu sumber.
Aliran Shourim terus berkembang ke arah utara China dan memasuki daerah orang Lama (Tibet) dan orang Wigu (Turkistan). Di sana aliran Shourim ini pun pecah menjadi berpuluh-puluh cabang. Setiap cabang pun berkembang dan terpengaruh alam tempat pertumbuhan aliran tersebut. Pecahnya Shourim menjadi berbagai macam aliran ini disebabkan Dinasti yang berkuasa tidak menyukai orang Shourim.
Tersebutlah seorang bangsawan bernama Je'nan dari Suku Tayli yang pandai ilmu Syara dan terkenal sebagai ahund (ustadz atau guru) muda. Je'nan menghimpun ilmu-ilmu beladiri itu dan ia pun berguru pada pendekar Namsuit serta orang-orang Wigu. Bersama para pendekar Muslim lain yang memiliki keahlian ilmu Gulat Mogul, Tatar, Saldsyuk, Silat Kitan, Tayli, mereka pun membentuk sebuah aliran bernama Shurul Khan (siasat para raja/bangsawan).
Aliran Shourim terus berkembang ke arah utara China dan memasuki daerah orang Lama (Tibet) dan orang Wigu (Turkistan). Di sana aliran Shourim ini pun pecah menjadi berpuluh-puluh cabang. Setiap cabang pun berkembang dan terpengaruh alam tempat pertumbuhan aliran tersebut. Pecahnya Shourim menjadi berbagai macam aliran ini disebabkan Dinasti yang berkuasa tidak menyukai orang Shourim.
Tersebutlah seorang bangsawan bernama Je'nan dari Suku Tayli yang pandai ilmu Syara dan terkenal sebagai ahund (ustadz atau guru) muda. Je'nan menghimpun ilmu-ilmu beladiri itu dan ia pun berguru pada pendekar Namsuit serta orang-orang Wigu. Bersama para pendekar Muslim lain yang memiliki keahlian ilmu Gulat Mogul, Tatar, Saldsyuk, Silat Kitan, Tayli, mereka pun membentuk sebuah aliran bernama Shurul Khan (siasat para raja/bangsawan).
Dari Shurul Khan inilah terbentuk sembilan aliran, aliran-aliran ini kemudian digubah, ditambah, ditempa, dialurkan, lalu dipilah, diteliti dan dikaji sebagai cikal bakal munculnya Thifan Po Khan. Pada masa itu pengaruh ajaran Islam sudah masuk ke dalam beladiri ini
Langganan:
Postingan (Atom)