Namanya Muiz

" Liku-Liku Perjalalan Sang Perantau "

Kamis, 22 September 2011

Asal Muala Jurus Binatang


Mau tau kenapa sih kebanyakan orang berambisi mengusai jurus hewan..? mau tau jawabannya? silahkan baca ..!


Apabila kita bandingkan ukuran manusia dengan kekuatan tubuhnya, manusia adalah makhluk yang lemah. Belalang sepanjang 10 cm dapat melompat sejauh 50 kali panjang tubuhnya. Semut mampu mengangkat beban yang beratnya 10 kali lipat berat tubuhnya. Terlebih lagi dibandingkan dengan kuda, gajah, atau harimau, manusia tampak semakin lemah dan tak berarti.

Posisi manusia tampak lemah karena ia tidak memiliki alat beladiri alami, seperti elang memiliki cakar dan paruh yang tajam, kerbau dengan tanduknya yang kuat, harimau yang perkasa dilengkapi cakar dan gigi – gigi yang tajam, trenggiling yang terlindung oleh sisiknya seperti perisai atau landak yang tubuhnya penuh dengan duri.

Kehidupan manusia semakin terancam karena ia tidak dilengkapi oleh naluri yang tajam. Namun Allah Maha Besar, manusia yang lemah itu dilengkapiNya dengan modal yang tiada dualnya. Modal yang terbaik yang dimiliki manusa adalah akalnya yang didukung oleh kemampuan untuk berjalan tegak dan jari-jari yang dapat bergerk bebes. Manusia dengan akalnya belajar memeperhatikan dan memanfaatkan alam. Dari pengamatannya atas perilaku binatang, ia memperkirakan akan datangnya hujan, badai, atau bencana alam yang lain.

Pengamatan manusia pada dunia binatang memberikan banyak pengetahuan. Alam memperhatikan bagaimana harimau menerkam mangsanya, elang menyambar anak ayam, atau ular menangkap musang. Alam mengajarkan pula bagaimana kelincahan kijang dapat meloloskan diri dari tekaman harimau, usaha induk ayam menyelamatkan anaknya dari terkaman elang. Dan kecepatan musang untuk mengalahkan si ular.

Manusia memeperhatikan bahwa kelincahan dapat mengimbangi kekuatan, kecepatan membuat cakar yang tajam tak berguna, dan kewaspadaan dapat mematahkan segala ancaman. Kebebasan anggota tubuh manusia dalam bergerak memungkinkan dapat meniru gerakan-gerakan dan kebiasaan binatang-binatang tersebut guna mempertahankan dirinya,, maka dari situlah muncul cikal bakal seni beladiri yang mengambil kekuatan dari binatang seperti : Jurus harimau, Jurus bangau, Jurus elang, Jurus beruang, Jurus kera, Jurus kangguru dll.